Tanda tanya ??? Saya buat sekaligus tiga, sebagaimana Anda lihat, agar anda faham bahwa tanda ini benar-benar perlu difahami, terutama tentang fungsi dan penggunaannya. Tapi jangan tanya bagaimana cara membuatnya. Anda pasti bisa membuatnya, bukan?
Karena itu, simak secara seksama semua penjelasan saya di bawah. Mudah-mudahan dapat dikuasai dengan baik.
Posisi Tanda Tanya
Tanda ini, secara umum, terletak di akhir kalimat. Namun tidak menutup kemungkinan ia berada di tengah.
Tanda tanya yang dipakai pada akhir kalimat misalnya:
- When will go to school? (Kapan kamu akan pergi ke sekolah?)
- Who is the captain of this team? (Siapakah kapten tim ini?)
Tanda ini juga dipakai di dalam tanda kurung. hal ini untuk menyatakan bagian kalimat yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya / masih meragukan.
Posisinya bisa di tengah kalimat, atau bisa juga di akhir.
Seperti:
- There is 112 (?) languages in Indonesia. (Ada 112 (?)bahasa di Indonesia.)
- The man They met was Anton (?). (Pria yang mereka temui adalah Anton (?).)
Sebagai informasi pendukung, pastikan Anda membaca informasi tentang Tanda Baca dalam bahasa Inggris.
Fungsi
Secara umum, tanda ini memiliki tiga fungsi. Sebagaimana yang Anda lihat dalam penjelasan saya berikut:
Untuk menyusun serangkaian pertanyaan
- What? He isn’t with you? What’s he doing now? (Apa? Dia tidak dengamu? Apa yang sedang dia lakukan sekarang?)
- This is your bike? When did you buy this? Did your father give you money? (Apa Ini sepedamu? Kapan kamu membelinya? Apa ayahmu memberimu uang?)
Menunjukkan ketidak-pastian
- He lived about 1400 (?) and was buried in Cirebon (?). Sunan Gunung Djati was a great Olema. (Dia hidup sekitar tahun 1400 (?) dan dimakamkan di Cirebon (?). Sunan Gunung Djati adalah seorang ulama yang besar.)
Untuk mengakhiri pertanyaan singkat diakhir kalimat (question tag)
- He was with you, wasn’t he? (Dia bersamamu, kan?)
- She is a popular artist, isn’t she? (Dia adalah artis terkenal, kan?)
- Ririn has lost his job, hasn’t she? (Ririn telah kehilangan pekerjaan, kan?)
Penggunaan
Tanda ini biasa digunakan untuk membuat pertanyaan, dalam dalam pola kalimat langsung. (direct question).
Perhatikan contoh berikut:
- Where are you going? (Kemana kamu pergi?)
- What is that? (Apa itu?)
- Are you sad? (Apakah kamu sedih?)
- Is this the store? (Apa itu tokonya?)
- How much does it cost? (Berapa harganya?)
- Does she like me? (Apakah dia menyukaiku?)
- Can you do that? (Dapatkah kamu melakukannya?)
Sebaliknya, kalimat tanya tidak langsung (Indirect Question) tidak membutuhkan tanda tanya.
Seperti contoh berikut:
- Doni asked Ririn whether she liked him or not. (Doni menanyakan apakah ririn menyukainya atau tidak.)
Aturan Penulisan
Simak beberapa aturan penulisan tanda ini, yaitu:
1. Digunakan hanya setelah pertanyaan langsung.
- Benar: Will you help me? (Maukah kamu menolong ku?)
- salah: I’m asking if you will help me? (Aku bertanya maukah kamu menolong ku?)
2. Tanda ini menggantikan titik di akhir kalimat.
- Salah: Will you help me?. (Maukah kamu menolong ku?.)
- Benar: will you help me? (Maukah kamu menolong ku?)
3. Karena tanda ini menggantikan titik, maka kapitalkan huruf pertama yang terletak setelah tanda tanya.
- How many books do you have? Do you read them all? Can you lend me one of them? (Berapa buku yang kamu punya? Apakah kamu membaca semuanya? Dapatkah kamu meminjamkan salah satunya pada ku?)
Namun dalam beberapa kasus, terutama dalam pertanyaan singkat, huruf kapital tidak diperlukan.
- Will you go with me? with Tomi? with anyone? (Akankah kamu pergi bersama ku? dengan Tomi? dengan siapasaja?)
4. Dalam kalimat tanya tidak langsung, jangan terjebak, di sini tanda tanya tidak digunakan. Anda harus menggunakan tanda titik.
- Salah: I wonder if he would help me? (Aku ingin tahu apakah dia akan menolong ku?)
- Benar: I wonder if he would help me. (aku ingin tahu apakah dia akan menolong ku.)
- Benar: I wonder: Would he help me? (Aku ingin tahu: akankah dia menolong ku?)
5. Beberapa kalimat mungkin adalah pernyataan / tuntutan dalam bentuk kalimat tanya. Pola kalimat ini disebut pertanyaan retorik (rhetorical questions), yaitu pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban. Dalam penulisan, tanda ini tidak digunakan.
- Why don’t you take a break. (kamu kok gak istirahat)
- Would you kids knock it off. (heh anak-anak, hentikan.)
- What wouldn’t I do for you! (apa sih yang ngak buat kamu.)
6. Gunakan tanda ini jika pola kalimatnya adalah tag question.
- You love me, don’t you? (kamu cinta aku, kan?)
7. Peletakannya dalam kalimat haruslah logis. Jika suatu pertanyaan ada dalam kalimat kutipan, maka tanda ini harus diletakan di dalam tanda kutip.
- She asked, “Will you help me?” (dia bertanya, “Akankah kamu menolong ku?”)
- The question Will you help me? is part of the quotation. (pertanyaan Akankah kamu menolong ku? Adalah bagian dari kutipan.)
- Do you agree with the saying, “i love you”? (Apakah kamu setuju dengan ucapan “Aku cinta kamu”?)
- The question Do you agree with the saying? is outside the quotation. (Pertanyaan apakah kamu setuju dengan ucapan? adalah di luar kutipan.)
8. Jika pertanyaan kutipan berada di tengah kalimat, maka tanda tanya tersebut menggantikan koma.
- Benar: “Are you ok?” she asked. (“Apakah kamu baik-baik saja?” dia bertanya.)
- Salah: “Are you ok?,” she asked. (“Apakah kamu baik-baik saja?,” dia bertanya.)