4+ Cara Penggunaan Apostrof dengan Benar

penggunaan apostrof

Kesalahan penggunaan apostrof sering terjadi dalam jamak dan posesif. Selain itu, penggunaan apostrof juga kerap keliru dalam penulisan tahun.

  • salah:  Joneses yard is much bigger than Smith’s. (halaman Jones lebih besar daripada halaman Smith)
  • Benar:  Jones’s yard is much bigger than Smith’s.

Demikian pula pada kasus berikut:

Read More
  • salah:  My brother graduated from NIU in the early 1990’s. (saudaraku lulu dari NIU di awal 90-an)
  • Benar:  My brother graduated from NIU in the early 1990s.

Penggunaan apostrof

Apostrof bukan sekedar tanda baca, tetapi juga digunakan untuk menunjukkan posesif (kepemilikan), kontraksi (penggabungan kata), atau menunjukkan pada huruf yang dihilangkan.

1. Posesif

Apostrof digunakan untuk membentuk bentuk posesif dari kata benda tunggal atau kata benda jamak yang tidak berakhiran s dengan menambahkan (‘) dan s di akhir kata.

Jika kata benda jamak diakhiri dengan s, maka hanya tanda (‘) yang harus ditambahkan.

  • High school students’ scores have been gradually improving over the last several years. (Nilai siswa sekolah menengah telah meningkat secara bertahap selama beberapa tahun terakhir.)

Jika kepemilikannya Bersama, maka tambahkan (‘) pada pemilik yang terakhir.

  • Tom and Jhon’s car (Mobil milik Tom dan Jhon)

Namun jika kepemilikannya berbeda, maka tambahkan (‘) pada masing-masing si pemilik.

  • Tom’s and Jhon’s cars (Mobil milik Tom and Jhon)

2. Kontraksi

Kontraksi adalah kata yang dibentuk dengan menggabungkan dua kata. Saat kedua kata digabungkan, sebuah huruf (huruf) dihilangkan dan apostrof ditambahkan sebagai gantinya. Biasanya, kata ganti dan kata kerja digunakan saat membentuk kontraksi.

Amati contoh berikut:

  • ‘d terjadi dalam kontraksi kata would atau had (he’d)
  • ‘m digunakan dalam mengkontraksikan am (I’m)
  • ‘s merupakan kontraksi dari is atau has (she’s)
  • ‘ll terjadi saat mengkontraksikan kata will (I’ll)
  • ‘re digunakan dalam mengkontraksikan kata are (they’re)
  • ‘ve ketika anda mengkontraksikan kata have (we’ve)
  • n’t secara umum digunakan untuk mengkontraksikan kata negatif (wasn’t, shouldn’t)

Not digunakan untuk membentuk kontraksi negatif dengan banyak kata kerja penghubung. Saat membuat kontraksi negatif, hilangkan “o” pada “not” dan ganti dengan apostrof. Satu-satunya pengecualian untuk aturan ini adalah will not yang kontraksinya berupa won’t.

Contoh kalimat:

  • Don’t take my book. (Jangan ambil buku ku.)
  • I can’t help you. (Aku tidak bisa menolong mu)

3. Angka yang dihilangkan

Angka dapat dipersingkat dengan menambahkan apostrof karena menggantikan angka yang dihilangkan.

Lihat contoh berikut:

  • The class of ’07 (Kelas 7)
  • Events in the ’60s (peristiwa di tahun 60-an)

Hati-hati menggunakan singkatan dalam penulisan formal. Dalam kebanyakan kasus, yang terbaik adalah mengeja angka atau menuliskannya sebagai angka lengkap.

4. Jamak dari Huruf, Kata, Angka, dan Tanda

Apostrof dan s juga digunakan untuk membentuk jamak dari huruf, angka, tanda, dan kata yang mengacu pada kata tertentu.

Contoh:

  • The word Mississippi has many s’s. (kata mississipi mengandung banyak s.)
  • Count incorrectly spelled accent’s in your essay. (hitung kata aksen dengan ejaan yang salah dalam esai Anda.)

Kapan Anda TIDAK Membutuhkan Apostrof?

Ada beberapa hal kapan anda tidak perlu menggunakan apostrof. Untuk lebih jelasnya, amati rangkuman berikut:

Dalam periode waktu dan setelah angka

Tahun antara 1900-1999

  • salah: The 1900’s
  • benar: The 1900s

Lebih dari satu MP3

  • salah:  MP3’s
  • benar: MP3s

Setelah simbol:

  • benar:  *s = asterisks
  • benar:  #s = pounds/numbers

setelah singkatan:

  • benar:  CDs = compact disks
  • benar:  DVDs = digital video disks

Dalam possessive pronouns:

  • its,
  • hers,
  • his,
  • theirs,
  • my,
  • mine,
  • ours,
  • yours,
  • whose.

Related posts