Pernahkah terbersit dibenak anda, saat bertemu dengan seseorang yang jago berbahasa inggris, anda berfikir tentang bagaimana cara memulai percakapan bahasa Inggris dengannya.
Umumnya, saat kita bertemu dan berhenti sejenak, untuk memulai percakapan, pernyataan yang keluar pertama kali adalah “hello”. Dua orang sahabat karib biasanya memulai dengan saling menyapa terlebih dahulu.
Terutama jika sudah lama tidak bertemu, bisa jadi dimulai dengan saling berpelukan.
Tidak hanya itu, sebelum percakapan berlangsung, kita juga dapat mengawalinya dengan berjabatan tangan.
Memulai percakapan dengan seseorang kadang terbilang menakutkan. Anda mungkin bertanya “apa yang harus saya katakan?” Atau “bagaimana jika saya mengatakan hal yang salah?” Atau “bagaimana jika orang berpikir saya bodoh?”
Inilah masalah bagi orang yang belajar bahasa: Apa yang Anda pelajari di kelas terkadang tidak relevan dengan situasi sehari-hari.
Oleh karenanya, artikel ini menjawab pertanyaan “Apa hal yang benar untuk dikatakan ketika Anda ingin berbicara dalam bahasa Inggris?” Anda akan mempelajari pertanyaan, frasa, dan ungkapan yang dapat Anda gunakan untuk memulai percakapan dengan penuh percaya diri dengan penutur asli bahasa Inggris.
Anggap ini sebagai panduan untuk memulai percakapan dengan orang asing yang berbahasa Inggris secara alami.
Cara Memulai Percakapan Bahasa Inggris dengan Mengatasi Rasa Takut
Sebelum kita membahas banyak hal, ketahui pola pikir yang perlu Anda miliki saat memulai percakapan.
Rasa takut untuk berbicara dengan orang asing benar-benar terlihat “aneh” atau terlihat bodoh.
Anda pada dasarnya takut pada reaksi orang lain, seperti tatapan aneh yang mengatakan “Saya tidak ingin berbicara dengan Anda”, atau bahkan seseorang menertawakan Anda. (Tentu saja, ini sangat jarang terjadi di kehidupan nyata!).
Sejujurnya, saya masih mengalami saat-saat ketakutan ketika memulai percakapan dalam bahasa yang saya pelajari .
Terkadang butuh beberapa menit untuk masuk ke arus pembicaraan.
Ketahuilah bahwa perasaan ini benar-benar normal. Cobalah untuk menerimanya seperti biasa, dan jangan terlalu mengkhawatirkannya.
Langkah 1: Bersikap Ramah!
Kunci pertama untuk merasa santai dan mengatasi ketakutan Anda adalah bersikap ramah.
Tersenyumlah dan nikmati pengalaman bertemu orang baru. Jika Anda bisa santai dan menikmati mengenal seseorang, maka itu akan dirasakan oleh orang lain dan akan membuat mereka merasa nyaman.
Berbicara dengan seseorang yang sangat serius dan memiliki ekspresi serius jarang menyenangkan, jadi mengapa harus melibatkan orang lain? Santaikan wajah Anda!
Langkah 2: Lepaskan Tekanan
Rasa takut dalam memulai percakapan memberi tekanan pada diri sendiri.
Berhentilah memiliki harapan khusus tentang apa yang akan terjadi!
Apapun yang terjadi, terjadilah.
Jangan mengharapkan apa pun dari diri Anda atau orang lain selain untuk mengenal mereka sedikit lebih baik.
Juga, jangan memaksakan suatu topik atau menjadi agresif mengenai apa yang ingin Anda katakan.
Sebab hal ini dapat mematikan seseorang yang baru saja Anda temui.
Biarkan percakapan mengalir secara alami.
Sadarilah bahwa Anda tidak perlu menjadi “Sahabat Selamanya” dengan mitra percakapan Anda.
Ada jutaan penutur asli di luar sana , jadi berteman dengan orang yang satu ini tidak akan menentukan kesuksesan Anda sebagai penutur bahasa Inggris.
Jika pembicaraan tidak berjalan dengan baik, tidak apa-apa.
Langkah 3: Ingat, Dunia Tidak Berputar di Sekitar Anda
Jangan membuat percakapan hanya tentang dirimu sendiri. Cobalah untuk bertanya tentang kehidupan orang lain.
Hanya saja, sela hal-hal tentang diri Anda ketika benar-benar relevan dengan topik tersebut.
Bagaimana jika mereka mengajukan pertanyaan tentang diri Anda?
Jawab saja !! Tapi kemudian tanyakan pada mereka pertanyaan yang sama.
Seringkali orang mengajukan pertanyaan yang mereka sendiri ingin tanyakan secara diam-diam, jadi balikkan pertanyaan itu dan lihat apa yang dikatakan pasangan percakapan Anda.
Yang paling penting, tidak memaksa atau terlihat putus asa. Jalani semuanya secara alami dan santai.
Orang seharusnya tidak merasa tertekan saat berbicara dengan Anda, jadi bantu mereka merasa nyaman.
Langkah 4: Jujurlah
Saat mengajukan pertanyaan atau berbicara tentang sesuatu, jangan membuat sesuatu hanya karena Anda menghafal frasa tertentu.
Misalnya, jangan katakan “Saya suka kucing juga!” Jika Anda benar-benar membenci kucing.
Atau hindari mengatakan “Paman saya bekerja di pabrik” ketika Anda bahkan tidak memiliki paman, apalagi paman yang bekerja di pabrik.
Pastikan Anda mengatakan hal-hal yang benar. Kalau tidak, Anda bisa berakhir dalam situasi yang benar-benar canggung.
Langkah 5: Hindari Pertanyaan Tertutup
Pertanyaan yang hanya dapat dijawab dengan “ya” atau “tidak” adalah apa yang saya sebut pertanyaan tertutup.
Karena pertanyaan tersebut dapat menutup percakapan.
Pertanyaan terbuka jauh lebih baik ketika tujuan Anda adalah membuat percakapan tetap berjalan.
Mari kita lihat perbedaan antara ini melalui beberapa contoh. Alih-alih mengajukan pertanyaan tertutup, “Apakah Anda suka jus apel?”, Tanyakan pertanyaan terbuka, “Apa jenis jus favorit Anda?”
Atau, alihkan “Apakah Anda suka spageti?” menjadi “Seberapa sering Anda makan makanan Italia?”
Pertanyaan terbuka mengundang diskusi lebih lanjut, sedangkan pertanyaan “ya” atau “tidak” biasanya hanya mengakhiri pembicaraan.
Fase Percakapan
Sebuah percakapan memiliki fase spesifik. Diantaranya yaitu memulai percakapan, menguraikan topik, mengundang percakapan yang lebih lama, mengubah topik, dan menutup percakapan.
Saat berbicara dengan seseorang, Anda akan merasa terbantu untuk melihat setiap fase dan mencari tahu pendekatan Anda.
Berikut struktur khusus yang dapat Anda ikuti:
Fase 1: Memulai Percakapan
Cara terbaik untuk memulai percakapan dengan seseorang yang tidak Anda kenal adalah dengan mengajukan pertanyaan yang tidak terlalu pribadi.
Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan sopan yang dapat Anda ajukan agar semuanya berjalan:
- “Excuse me, do you have the time?”
- “Do you know what time it is?”
- “Hi. Is this seat taken?”
- “Do you mind if I sit here?”
Lebih baik lagi, mulailah percakapan dengan memperhatikan sesuatu tentang orang lain dan mengomentarinya dengan cara yang baik. Berikut ini beberapa contohnya:
- “That is a really nice [hat]. Can I ask where you got it?”
- “I really like your [shoes]. Did you get them near here?”
- “That’s a cool looking [phone]. Is it easy to use?”
Fase 2: Menguraikan Topik
Setelah Anda mulai berbicara, Anda perlu menguraikan topik yang sudah ada dan terus berbicara.
Jika mereka menjawab pertanyaan Anda, Anda dapat mengajukan satu atau dua pertanyaan lanjutan untuk mendapatkan rincian lebih lanjut, seperti:
- “Is that store near here?”
- “Was it good value?”
- “Do they have other colours available?”
Dan, seperti biasa, jika lawan bicara cukup kooperatif, jangan lupa mengucapkan terima kasih!
- “I appreciate the information.”
- “Thank you. That was really helpful.”
Fase 3: Memperluas Percakapan dengan Banyak Pertanyaan
Anda biasanya dapat mengetahui kapan seseorang kehilangan minat dalam percakapan. Jika Anda menjumpai keadaan ini, maka enyahlah.
Namun, jika Anda merasa orang tersebut dapat menerima pembicaraan yang lebih lama, lalu mengapa tidak berbicara sedikit lebih banyak dan mengenalnya lebih baik?
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum yang bisa Anda tanyakan agar percakapan tetap berjalan.
- “Are you from this area?”
- “So, what do you do for a living?”
- “Do you come here a lot?”
Masing-masing pertanyaan ini dapat digunakan untuk memperluas percakapan dan belajar lebih banyak tentang orang lain.
Fase 4: Menjelajahi Topik Lebih Lanjut
Ketika percakapan Anda tiba pada suatu topik yang Anda sukai dalam bahasa Inggris, maka ini adalah kesempatan Anda untuk membahasnya secara lebih mendalam.
Sebagai contoh, katakanlah Anda menemukan pasangan percakapan Anda memiliki kucing. Anda punya kucing juga. Saatnya menunjukkan beberapa foto kucing Anda di ponsel cerdas Anda!
Atau, jika orang tersebut menyebutkan bahwa mereka adalah seorang vegetarian dan Anda adalah seorang vegetarian, sekarang Anda memiliki kesamaan. Mengapa tidak bertanya tentang resep vegetarian favorit mereka?
Berikut adalah beberapa kalimat dan frasa yang mungkin berguna untuk menyelam lebih dalam dengan suatu topik:
- “Really? I’m a [vegetarian] too! What made you decide to [stop eating meat]?”
- “I love [cats]! In fact I [have two]. What type of [cats] do you have?”
Fase 5: Meminta Opini
Setiap orang memiliki pendapat tentang sesuatu, dan banyak orang suka membaginya dengan orang lain.
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang dapat Anda tanyakan untuk mendapatkan pandangan orang lain tentang situasi atau topik:
- “I don’t know. What do you think?”
- “Why do you think that is (the case)?”
- “Is that a good thing or a bad thing?”
Begitu orang mulai berbagi pendapat, Anda membuka pintu percakapan yang baru.
Berhati-hatilah untuk tidak menyelidiki terlalu jauh topik-topik sensitif seperti politik atau agama.
Fase 6: Mengubah Topik
Kadang-kadang percakapan mulai memudar. Jika Anda merasa mitra percakapan Anda kehilangan minat untuk berbicara, saatnya untuk mengubah topik!
Berikut beberapa cara untuk beralih ke topik lain:
- “That reminds me …”
- “Oh hey. Did you hear that …”
Fase 7: Mengajak Mitra Percakapan Anda untuk Berbicara Lebih Lama
Setelah sekitar 10 atau 15 menit, ada baiknya memeriksa bahwa mitra percakapan Anda ingin terus berbicara atau tidak.
Dapatkan konfirmasi bahwa mereka ingin berada dalam percakapan, sehingga Anda yakin bahwa mereka tidak hanya bersikap sopan.
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang dapat Anda tanyakan untuk melihat apakah mungkin untuk mempertahankan pembicaraan yang lebih lama.
- “I just realised you’re probably in the middle of something. Do you have time to chat?”
- “Let me know if you need to get going. I don’t want to take up all your time.”
Ekspresi semacam ini menunjukkan bahwa Anda memperhatikan kebutuhan mitra percakapan Anda.
Fase 8: Menutup Percakapan
Pembicara yang baik mengetahui kapan harus berhenti berbicara.
Saat percakapan berakhir, temukan cara bagaimana lawan bicara anda dapat menghubungi Anda di kemudian hari.
Jika Anda merasa ingin mengobrol lagi, Anda dapat memberi mereka kesempatan dengan beberapa frasa berikut:
- “Well, if you ever want to chat again, I’m usually here [every Monday afternoon].”
- “Feel free to call me if you want to hang out. Here, I’ll give you my number.”
Ingat, Pastikan juga untuk membuat mereka merasa dihargai!
- “I really enjoyed our chat. Thanks so much.”
- “It was really nice meeting you.”
- “I had a great time talking with you. Hope to see you again soon.”
Jangan lupa, Bersikaplah Ramah, Perhatian, dan Buka Mulut Anda!
Demikian cara berbeda untuk memulai percakapan dan membuatnya tetap nyaman.
Memulai percakapan adalah rintangan terbesar. Namun hal itu mungkin dapat diatasi dengan menerapkan saran-saran saya di atas.
Tips Tambahan
Selain tips di atas, di sini ada tiga cara memulai percakapan bahasa Inggris yang bisa anda terapkan.
Yaitu:
- Berdiri mendekati lawan bicara, lalu katakana hi / hello.
- Tampakkan mimik atau raut wajah kebahagiaan
- Buatlah pertanyaan atau percakapan ringan
Beberapa ungkapan yang mungkin bisa anda gunakan untuk mempermudah anda memulai percakapan diantaranya:
- Nice to see you.
- Long time no see.
- I haven’t seen you in a while.
- What have you been up to?
- How are things?
- It’s been a while.
- What’s new?
- Hey,, how’s it going?
Baca: variasi sapaan dalam bahasa Inggris
Note: Perlu diingat, dalam sapaan bagi dua sahabat dekat yang saling bertemu, keduanya jarang sekali memanggil dengan nama lengkap. Akan tetapi dengan nama panggilan “nicknames”, atau bahkan julukan, seperti Dod, smith, dll.
Kemampuan memulai percakapan dengan baik dapat mengantarkan kenyamanan bagi kedua belah pihak.
Bayangkan bila dua orang bertemu dengan roman muka kusam, dan menyapa dengan nada sinis, tentu bisa ditebak, bagaimana buruknya kualitas percakapan mereka.
Jadi, mulailah dengan ramah dan penuh kegembiraan. Sebab pada dasarnya, manusia sangat senang bertemu dengan orang yang bahagia.