Arti posesif ,- Cowok kamu posesif banget… !! Aku gak suka dia, dia orangnya posesif. Demikian seterusnya kalimat-kalimat yang kerap kita dengar tentang sifat orang yang posesif.
Mengingat kata ini cukup banyak dibicarakan, tentunya akan menimbulkan banyak pertanyaa. Terutama tentang arti posesif itu sendiri.
Berdasarkan penelusuran, kata ini berasal dari bahasa inggris, yaitu “possessive”. Kemudian diadaptasikan dalam bahasa Indoensia.
Oleh sebab itu, saya uraikan arti posesif ini dalam bahasa inggris, termasuk contoh-contohnya dalam kalimat.
Arti Posesif
Amati serangkaian maknanya pada contoh-contoh kalimat di bawah ini:
1. Sikap rasa memiliki yang berlebihan
Jika anda memiliki sifat posesif terhadap benda yang anda miliki, anda tidak akan mau meminjamkannya kepada orang lain.
- He’s pretty possessive about his phone – I wouldn’t dare aks to borrow it. (Dia sangat posesif terhadap telepon genggamnya – aku gak berani meminjamnya.)
Jika anda memiliki sifa posesif terhadap seseorang yang anda sukai, anda ingin sepenuhnya mendapat cinta dan perhatian darinya. Anda akan merasa cemburu jika ia berkomunikasi dengan lawan jenisnya.
- My boyfriend was getting too possessive so I finished with him. (Pacar saya sangat posesif sehingga saya akhiri hubungan dengannya.)
2. Kepemilikan
Terjadi dalam tatabahasa Inggris (grammar). Posesif ini menunjukkan pada kepemilikan.
- Mine” and “yours”are possessive pronouns. (mine dan yours adalah kata ganti kepemilikan)
Untuk mengetahu lebih lanjut tentang posesif dalam grammar, pelajari materi tentang Pengertian dan Contoh Possessive Adjectives dan Pronoun Bahasa Inggris.
Kesimpulan Arti Posesif
Berdasarkan contoh-contoh diatas, secara garis besar, arti posesif mengarah pada dua hal;
Pertama, adalah kepemilikan.
Kedua, rasa memiliki yang berlebihan.
Ciri Ciri Posesif
Ada garis yang sangat tipis antara memiliki kekasih yang protektif dan kekasih yang posesif.
Namun banyak dari kita tidak tahu bedanya.
Hubungan posesif menimbulkan perasaan tidak bahagia, cemas, marah, dan bahkan menimbulkan pelecehan baik secara fisik ataupun psikis.
Untuk membantu Anda, Kenali ciri ciri posesif berikut:
- Anda harus memenuhi keinginan dia setiap saat.
- Dia mengendalikan ke mana Anda pergi, kapan, dan mengapa.
- Dia menguntit Anda.
- Dia mencoba menyabotase pertemanan Anda.
- Dia tidak menghormati batasan pribadi Anda.
- Dia menjadi sangat cemburu dan paranoid terhadap “wanita / pria lain.”
- Dia mengontrol apa yang Anda kenakan.
- Dia terus-menerus menelpon / mengirim pesan kepada Anda saat Anda keluar.
- Dia ingin terlibat dalam semua pengambilan keputusan Anda.
- Dia memanifulasi secara emosional : Dia mungkin secara emosional kasar, membuat Anda merasa seolah-olah tidak tahu apa yang terbaik untuk Anda.
Cara menghentikan sikap posesif
Menjadi posesif terhadap pasangan hanya dapat merusak hubungan.
Ada banyak alasan mengapa orang merasa posesif, termasuk karena masalah kepercayaan, cemburu, atau karena memiliki harga diri yang rendah.
Berikut adalah beberapa tips jika Anda merasa bersikap posesif terhadap pasangan.
1. Lupakan masa lalu
Anda mungkin pernah ditipu atau dibohongi sebelumnya. Yang lalu biarlah berlau. Jangan biarkan masa lalu merusak hubungan Anda yang sekarang.
2. Jangan menumpuk rasa khawatir
Semakin Anda khawatir pasangan Anda tidak mencintai Anda, atau tidak jujur kepada Anda, semakin Anda mendorongnya menjauh.
Jadi jangan menumpuk semua ketakutan dan kekhawatiran Anda terhadap pasangan Anda.
3. Kenali teman satu sama lain
Cara yang bagus untuk tidak cemburu adalah mengenal lingkungan sosial masing-masing.
Jika Anda tahu dengan siapa pasangan Anda menghabiskan waktu, maka tidak ada alasan untuk khawatir.
4. Jangan mencoba mengubah pasangan Anda
Mengapa Anda ingin mengubahnya sekarang? Memaksakan orang lain untuk berubah dapat merusak hubungan yang selama ini telah terjalin.
5. Temukan akar masalahnya
Mengapa Anda bersikap posesif? Apakah karena rasa takut dari hubungan masa lalu, atau karena sesuatu yang terjadi di masa kecil? Anda perlu mencari tahu apa penyebabnya.
Dengan mengetahui akar masalahnya, anda tinggal mencari solusi yang tepat untuk mengentaskan masalah tersebut.
6. Percayai pasangan Anda
Seringkali orang merasa tidak aman tentang orang lain karena mereka memproyeksikan apa yang mereka lihat berdasarkan dari dalam diri mereka sendiri.
7. Jangan memata-matai
Memeriksa email dari akun yang dibiarkan terbuka, menggulirkan pesan teks yang dikirim, membaca pesan Whatsapp mungkin tampak normal dan tidak berbahaya. Namun hal ini menciptakan celah ketidak-percayaan dalam hubungan.
8. Bersikap terbuka tentang masalah Anda
Beri tahu pasangan Anda bagaimana perasaan Anda, tanpa membuatnya terdengar seperti menyalahkan dia. Ceritakan kepadanya tentang masalah masa lalu yang membuat Anda sulit dipercaya.
Cara Menghadapi Sikap Posesif
Meskipun senang merasa dicintai dan dihargai, ada garis tipis antara perilaku peduli dan perilaku posesif.
Jika Anda merasa pasangan Anda sangat posesif, Anda harus mengatasi masalah ini secepat mungkin.
Cobalah gunakan cara-cara berikut:
1. Jelaskan perasaan Anda.
Pasangan Anda mungkin tidak tahu bahwa dia berperilaku posesif. Mungkin karena hubungan pertamanya, atau mungkin pacar terakhirnya memiliki kepribadian yang berbeda dengan Anda.
Membicarakan keinginan dan kebutuhan Anda merupakan tempat yang baik untuk menjalin hubungan.
2. Diskusikan perilaku yang Anda rasa tidak dapat diterima.
Diskusikan secara terbuka tentang perilaku yang tidak Anda toleransi dalam suatu hubungan. Seperti meminta berhenti bergaul dengan teman-teman tanpa alasan yang jelas, menelepon berulang kali saat Anda jauh darinya, dan lain-lain.
3. Jelaskan kebutuhan Anda dalam hubungan Anda.
Pasangan Anda mungkin tidak tahu apa kebutuhan Anda. komunikasikanlah hal ini dengannya. Cara ini dapat membantu meringankan perilaku posesifnya.
4. Diskusikan komitmen Anda dalam menjalain hubungan dengan Dia.
Perilaku posesif secara umum berakar dari rendahnya harga diri dan rasa tidak aman. Jika perilakunya tidak terlalu posesif, ada baiknya mengingatkan dia bahwa Anda berkomitmen dalam menjalin hubungan, dan dia tidak perlu khawatir tentang niat Anda.
5. Bersikap realistis tentang apakah hubungan Anda layak diperbaiki.
Jika pacar Anda ingin mengubah perilakunya, mau menghargai perasaan Anda, dan mendengarkan keinginan Anda d, ada baiknya tetap menjaga hubungan. Namun, jika Anda merasa tertekan, takut, cemas, atau takut, maka tinggalkan dia.